Rabu, 23 Februari 2011

BERSyukur

kali ini..
bisakah ak sedikit bercerita saat ak masi berada di bangku kuliah... :)

jaman susah dululah.. keuanganku yang selalu yg menipis.. ;p

waktu itu ,
pernah kurenungkan kenyataan betapa banyak teman2ku yang lebih kaya dan hidupnya lebih enak pada saat ak masi kuliah.... “Betapa miskinnya aku”, begitu pikirku.

Lantas teringat uang di Tabunganku tinggal 200 ribu, jelas gak akan cukup buat hidup 1 bulan ke depan..
“Apakah ada yang salah dalam mengambil keputusan bagi jalan penghidupanku?” gerutuku..

Beberapa langkah sebelum Lampu Merah Dieng Plaza seorang lelaki tua dan lusuh yang semula kulihat termangu di badan jalan menyapaku dengan ragu ragu. ” Nak, boleh bapak minta tolong? “ Belum aku bertanya pertolongan apa gerangan yang bisa aku berikan, pak tua sudah melanjutkan. “Bapak Mau pulang ke Singosari, tapi uang Bapak tinggal seribu, bolehkah nak bisa bantu bapak 2 ribu saja.?”

Melihat wajahnya yang memelas, spontan aku merogoh saku dan memberikan 2 ribu seperti yang dimintanya. Dengan berulang kali mengucapkan terimakasih, pak tua itu lalu berjalan ke arah stasiun Kotabaru Malang .
Tiba tiba aku teringat, Mana cukup uang 3 ribu buat naek angkot ke Singosari??.

Aku lantas memanggilnya lagi. “Pak, mau Pulang ke Singosari apa bisa cukup dengan 3 ribu?” tanyaku

“ Iya nak, bapak mau berjalan kaki ke stasiun kota baru, dari sana bapak baru nyari angkot lagi ke daerah singosari...

ak sempat terkaget.. bagi orang setua itu BERJALAN KAKI..!? “ Ufh.., padahal ke stasiun Kotabaru masih 1 km lagi, pikirku..

Seakan ada yang menggerakkan tanganku, aku segera mengambil uang receh yang ada disaku, mungkin ada sekitar 22 ribuan, aku berikan semuanya ke pak Tua tadi. “Ini pak, bapak naek angkot saja dulu ke stasiun Kota baru, sisanya bisa bapak pakai buat makan.” Tak ada kata kata yang terucap dari mulut pak Tua itu.. Aku Cuma dengar suara lirih yang menyebut asma “Allah”, baru dengan terbata bata berulangkali mengucapkan terimakasih kepadaku.

waktu itu Akupun berinisiatif mencegat angkot yang kebetulan lewat, mempersilakan pak Tua naek ke arah Stasiun Kota baru. Sejurus, akupun termangu, Adakah Tuhan menyindirku dengan caraNya yang aneh... Astaghfirullah.., aku telah meremehkan “Rejeki” yang telah ditentukanNya, dengan merasa miskin ak menghujat nasib walaupun masih Ada uang 200 ribu di Tabunganku... ak benar2 tidak Besyukur.. Sementara pak Tua tadi, hanya dengan uang 22 ribu, dia bisa merasa begitu bersyukurnya.

Jujur diri ini merasa malu menjadi manusia yang tak pernah Bersyukur.. dan hanya sibuk melihat ke atas tanpa melihat ke bawah..

Terimakasih Tuhan atas pelajaran yang telah kau berikan padaku waktu itu...


(Sembari berharap “Semoga dari begitu banyak peristiwa Lama kehidupan yang kutemui semoga menjadi pelajaran berharga kelak bagi semuanya,, beberapa diantaranya Engkau jadikan perantaraan apabila Engkau akan memberikan jalan rejeki buatku.")

------------------------------------------------------------------------------------

Ditulis dan dikisahkan : Bahtera Kurniawan Putra


Salam remaja..

Smile whenever Problem come... :)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger